----

SELAMAT DATANG 
DI KUA KECAMATAN BANYUMAS KABUPATEN BANYUMAS

 

Rabu, 21 Maret 2012

MIMBAR DAKWAH

ORANG - ORANG YANG BERUNTUNG
Dalam sebuah hadits disebutkan : "TUUBAA LIMAN SYAGHOLA
LAHU 'AIBUHU  'AN 'UYUUBINNAASI WA ANFAQOL FADH-

LA MIN MAALIHI WA AMSAKAL FADHLA MIN QOULIHI
WAWASI'ATHUSSUNNATU FALAM YA'DU 'ANHA ILAL
BID 'ATI"
Artinya : "Sungguh beruntung, orang yang sibuk dengan aibnya sen-
                diri jauh dari perhatian terhadap aib orang lain, orang yang
                menginfakkan kelebihan dari hartanya, menjaga lisannya 
                dari berkata - kata yang tidak berguna dan memperluas sun-
                nah rosul sehingga tidak kembali ke bid'ah" (HR Ad Dai- 4. Sungguh sangat banyak sunnah Rosululloh
                lami dari Anas). saw termasuk aplikasi dasri sabda beliau yang
Dalam hadits ini, Rosulullah saw senantiasa membimbing agar kita Artinya : "Sahabat - sahabatku adalah laksana bin-
melakukan hal - hal yang pasti akan mendatangkan keberuntungan ba-                  tang cemerlang. Kepada sahabatku yang
ik di dunia maupun di akhirat kelak. Menurut hadits ini orang yang                   mana saja kalian mengikutinya, kalian
pasti akan beruntung ialah :                  akan mendapat hidayah."
1. Orang yang sibuk mencari kekurangan/aib sendiri, sehingga tidak     Disamping itu hadits yang bersumber dari Abi 
    sempat memperhatikan kekurangan/aib orang lain. Untungnya antara Tsa'labah al khusyani, Jurtsum bin Nashir, diri-
    lain, dirinya akan lebih sukses, mengurangi jumlah musuh, me- wayatakan oleh Ad Daru Al Quthni dan lainnya
    ngobati penyakit rohani dsb. (termasuk hadits Hasan) Rosul bersabda : "Dan 
2. Membelanjakan kelebihan harta yang ada. Ini bukan berarti mau Rosul mendiamkan beberapa persoalan sebagai
    berinfak kalau ada kelebihan harta,pasti tidak. Kenyatannya ba- rohmat atas kalian, bukan karena lupa, maka ja-
    nyak orang yang memiliki harta hanya untuk disimpan saja, tidak ngan kalian mempersoalkannya."
    dimanfaatkan dan tidak diinfakkan.
3. Menjaga lisaan dari berkata yang berlebihan. Lisan itu laksana u-
    lar, suatu saat bisa saja menggigitmu. Dalam menggunakan lisan ini
    ada pesan singkat tetapi padat: "Bicara yang penting - penting saja,
    bukan yang penting bicara."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar