Listen to Content
Mensyukuri Nikmat Umur
Selasa, 00 0000
yan
Petikan Hikmah
Download flash player terbaru untuk hasil optimal
Listen with Custom Player
Semakin bertambah umur kita setahun, semakin dekat kepada ajal.dan semakin dekat dengan ajal. Semakin dekat pula dengan liang kubur. Karena itu hendaklah umur kita yang ada sekarang ini dapat kita pergunakan sebaik-baiknya sebelum datang ajal, sebelum umur kita bercerai dengan badan.. Jangan terlambat dan jangan kita terperdaya karena kekuatan kita, karena kekayaan, karena pengaruh besar, semuanya itu akan berakhir bila malaikat maut sudah menceraikan roh kita dari badan. Marilah kita perhatikan sabda nabi; sebaik-baik manusia adalah orang yang diberi panjang umur dan umur yang panjang itu dipergunakan untuk membikin kebaikan sebanyak-banyaknya, dan sejahat-jahat manusia ialah orang yang di beri Tuhan umur panjang tetapi umur panjang itu dipergunakan untuk membikin kejahatan dan kerusuhan-kerusuhan saja. Selanjutnya kita perhatikan pula sabda Nabi Muhammad SAW berikut: Siapa siapa yang sudah masuk umurnya empat puluh tahun tetapi kebaikannya belum dapat mengalahkan kejahatannya, maka lemparkanlah saja ke dalam api neraka jahanam. Dengan sabda Nabi tadi, itu dapatlah kita mengambil perhatian dan keainsyafan supaya kita dapat menggunakan umur kita yang berharga ini dengan sebaik-baiknya menurut apa yang telah di gariskan oleh agama kita serta diridhoi Allah SWT. Umur yang yang kita pakai sekarang ini akan kita pertangggung jawabkan kepada Allah, untuk apa saja umur kita habiskan, untuk apa lagi umur kita pakai, semuanya diminta pertanggungjawaban olah Allah kepada kita. Baru saja selesai dikuburkannya jasad kita, belum lagi hilang jejak telapak kaki manusia yang mengantarkan ke kubur, pertama-tama yang ditanyakan Allah ialah mengenai umur, kemana dihabiskan dan untuk apa di gunakan. Pada waktu itu tidak dapat berdusta sedikitpun, sebab seluruh anggota badan menjadi saksi tentang apa dan untuk apa dipergunakan umur yang sekian puluh tahun dipakai. Barulah pada hari itu timbul penyesalan yang mana penyesalan tidak berguna lagi sebab pintu rahmat dan ampunan sudah ditutup dan sesal kemudian tak ada gunanya lagi. Menangislah, merataplah karena menyesali perbuatan-perbuatan pada waktu itu, namun tangis dan ratap tidak menolong sedikitpun. Umur akan melaporkan kepada Allah semua apa telah di perbuat dan di kerjakan didunia, dengan tidak dapat dikurangi dan ditambah sedikitpun. Umur akan menceritakan dihadapan Allah nantinya,bahwa aku selama berada di tubuh si anu sekian tahun lamanya, sekian kali dibawa bermaksiat, berjudi dan lain sebagainya. Bagi manusia yang beriman kapada Allah pasti mempercayai bahwa pada suatu saat yang telah ditentukan umurnya akan bercerai dengan badan bila ajalnya sudah datang dan dia berpulang ke rahmatullah buat mempertanggungjawabkan umurnya kepada Allah. Bila kepercayaan ini sudah tumbuh dan sudah menjadi keyakinan yang kuat, masing-masing manusia tentu akan berhati-hati untuk sisa umurnya yang tinggal ini, yaitu penghabisan umur yang baik. Sebagai penutup marilah kita gunakan kesempatan hidup kita untuk memperbaiki langkah kita yang lalu agar mencapai
kehidupan yang berbahagia dan sukses memperoleh kemenangan yang diridhoi oleh Allah SWT. Walllaahu a’lambissowab. (H. Muhammad G. Rohedi, dari berbagai sumber
yan
Petikan Hikmah
Semakin bertambah umur kita setahun, semakin dekat kepada ajal.dan semakin dekat dengan ajal. Semakin dekat pula dengan liang kubur. Karena itu hendaklah umur kita yang ada sekarang ini dapat kita pergunakan sebaik-baiknya sebelum datang ajal, sebelum umur kita bercerai dengan badan.. Jangan terlambat dan jangan kita terperdaya karena kekuatan kita, karena kekayaan, karena pengaruh besar, semuanya itu akan berakhir bila malaikat maut sudah menceraikan roh kita dari badan. Marilah kita perhatikan sabda nabi; sebaik-baik manusia adalah orang yang diberi panjang umur dan umur yang panjang itu dipergunakan untuk membikin kebaikan sebanyak-banyaknya, dan sejahat-jahat manusia ialah orang yang di beri Tuhan umur panjang tetapi umur panjang itu dipergunakan untuk membikin kejahatan dan kerusuhan-kerusuhan saja. Selanjutnya kita perhatikan pula sabda Nabi Muhammad SAW berikut: Siapa siapa yang sudah masuk umurnya empat puluh tahun tetapi kebaikannya belum dapat mengalahkan kejahatannya, maka lemparkanlah saja ke dalam api neraka jahanam. Dengan sabda Nabi tadi, itu dapatlah kita mengambil perhatian dan keainsyafan supaya kita dapat menggunakan umur kita yang berharga ini dengan sebaik-baiknya menurut apa yang telah di gariskan oleh agama kita serta diridhoi Allah SWT. Umur yang yang kita pakai sekarang ini akan kita pertangggung jawabkan kepada Allah, untuk apa saja umur kita habiskan, untuk apa lagi umur kita pakai, semuanya diminta pertanggungjawaban olah Allah kepada kita. Baru saja selesai dikuburkannya jasad kita, belum lagi hilang jejak telapak kaki manusia yang mengantarkan ke kubur, pertama-tama yang ditanyakan Allah ialah mengenai umur, kemana dihabiskan dan untuk apa di gunakan. Pada waktu itu tidak dapat berdusta sedikitpun, sebab seluruh anggota badan menjadi saksi tentang apa dan untuk apa dipergunakan umur yang sekian puluh tahun dipakai. Barulah pada hari itu timbul penyesalan yang mana penyesalan tidak berguna lagi sebab pintu rahmat dan ampunan sudah ditutup dan sesal kemudian tak ada gunanya lagi. Menangislah, merataplah karena menyesali perbuatan-perbuatan pada waktu itu, namun tangis dan ratap tidak menolong sedikitpun. Umur akan melaporkan kepada Allah semua apa telah di perbuat dan di kerjakan didunia, dengan tidak dapat dikurangi dan ditambah sedikitpun. Umur akan menceritakan dihadapan Allah nantinya,bahwa aku selama berada di tubuh si anu sekian tahun lamanya, sekian kali dibawa bermaksiat, berjudi dan lain sebagainya. Bagi manusia yang beriman kapada Allah pasti mempercayai bahwa pada suatu saat yang telah ditentukan umurnya akan bercerai dengan badan bila ajalnya sudah datang dan dia berpulang ke rahmatullah buat mempertanggungjawabkan umurnya kepada Allah. Bila kepercayaan ini sudah tumbuh dan sudah menjadi keyakinan yang kuat, masing-masing manusia tentu akan berhati-hati untuk sisa umurnya yang tinggal ini, yaitu penghabisan umur yang baik. Sebagai penutup marilah kita gunakan kesempatan hidup kita untuk memperbaiki langkah kita yang lalu agar mencapai
kehidupan yang berbahagia dan sukses memperoleh kemenangan yang diridhoi oleh Allah SWT. Walllaahu a’lambissowab. (H. Muhammad G. Rohedi, dari berbagai sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar