----

SELAMAT DATANG 
DI KUA KECAMATAN BANYUMAS KABUPATEN BANYUMAS

 

Rabu, 02 Mei 2012

TEKHNOLOGI NUKLIR

PENGENALAN MANFAAT TEKNOLOGI NUKLIR BAGI KEHIDUPAN MANUSIA.MENURUT BERITA DI TV RI
MENTERI AGAMA RI MERENCANAKAN SOSIALISASI MANFAAT TEKHNOLOGI NUKLIR DI SELURUH PONDOK PESANTREN DI INDONESIA 


Teknik Analisis Nuklir Untuk Mencari Sumber Pencemar Lingkungan
(Bandung, 12 Juni 2012) Pemanfaatan Teknik Analisis Nuklir pada pencemaran udara saat ini sudah dapat digunakan untuk berbagai kota di Indonesia. Teknik ini sangat bermanfaat untuk mengetahui, mendeteksi sumber pencemar udara. Hal ini dijelaskan pada sambutan Drs Djatmiko, M. Sc Kepala PTNBR-BATAN pada pembukaan workhshop Aplikasi Teknik Nuklir Dalam Karakterisasi Sampel Partikulat Udara, berlangsung di Hotel Aston Bandung berlangsung mulai 12 s.d 15 Juni 2012.
Workshop ini merupakan tindaklanjut dari kerja sama antara Badan Tenaga Nuklir Nasional dan Kementerian Lingkungan Hidup. Sebagai pelaksana adalah PTNBR-BATAN bekerja sama dengan Pusarpedal-KLH yang merupakan kegiatan kedua setelah berlangsung di Peninsula Jakarta. Peserta merupakan pengendali lingkungan dari instansi BLH kota Pekanbaru,Tangerang Selatan, Palangkaraya, BLH Bandung, Maros, dan BLH Prov. Riau, Kalteng, Jateng, Jabar, Banten, BPLHD DKI Jakarta serta dari BATAN dan KLH. Kegiatan dilakukan setelah diadakan sosialisasi keberbagai kota dan provinsi berbagai daerah Sumatera, Kalimantan dan Jawa. Diskusi menghadirkan Dr. Ersom Hamonangan Pusat Sarana Pengendalian Dampak Lingkungan - KLH dengan mengetengahkan Pencemaran Udara, Status dan Kondisi Terkini menerangkan bahwa kita harus tahu sumber pencemar lingkungan. Untuk itu perlu adanya data pengukuran yang tepat sehingga dapat digunakan untuk mencari dan mengidentifikasi sumber pencemar, membuat baku mutu dan membuat amdal dsb. Sumber pencemaran udara dapat berasal dari alam, sumber tidak bergerak seperti pabrik, sumber yang bergerak seperti kendaraan bermotor, kereta api dll. Kegiatan pemanfaatan teknik analisis nuklir ini nantinya juga akan digunakan sebagai bahan untuk revisi PP 41 tahun 1999. Kegiatan workshop difokuskan pada harmonisasi prosedur pelaksanaan sampling, Metodologi Pengukuran Particulat Matter dan Black Carbon serta Aplikasi Teknik Analisis Nuklir dalam karakteristik sampel. Pada hari kedua dibahas Karakteristik sampel partikuler udara, pengenalan identifikasi sumber pencemar menggunakan reseptor modeling, penggunaan sofware, hari ketiga Penerapan, Pengenalan dan Penerapan sumber pencemar. Agar peserta memahami materi workshop maka dilakukan pembagian kelompok dengan case study Jakarta, Bandung, Tangerang, Jogyakarta, dan Palangkaraya yang diberi data 2011. (hm).
bkhh  : 2012-06-12 11:06:57

Tidak ada komentar:

Posting Komentar